4 CARA MENGAJARKAN KESABARAN PADA ANAK

Kesabaran  tidak hanya merupakan persoalan bagi sebagian orang dewasa, namun juga pada anak-anak. Kita dapat merasakannya pada anak usia 2-10 tahun yang masih sulit diarahkan, atau bahkan berakhir dengan tantrum akibat ketidaksabarannya dalam meminta atau menunggu sesuatu. Lalu bagaimana sih, cara yang tepat untuk mengajarkan kesabaran pada anak?

  1. Berikan teladan tentang bersabar

Pada anak usia 2-10 tahun yang lebih mementingkan kebutuhan dasarnya seperti bermain, biasanya cenderung akan lebih mudah marah bila keinginannya tidak dipenuhi. Parents, belajarlah juga untuk bersabar menghadapinya. Bisa jadi anak makin meraung – raung saat menuntut sesuatu jika Anda bersikap panik dan berbalik marah padanya. Munculkan emosi positif seperti mendengarkan permintaan anak. Berikan senyuman yang menandakan kita antusias mendengarkan permintaannya.

  1. Beri waktu yang jelas agar anak dapat mengatur kesabarannya

Biasakan anak untuk menunggu gilirannya dengan sabar. Anda bisa memulainya dengan mengajarkan antre di kasir atau memberi jadwal khusus kapan dapat membeli mainan kesukaannya. Anak akan belajar bahwa jika ia menginginkan sesuatu, maka ia harus menunggu dulu. Berikan pengalih perhatian seperti membaca buku, supaya anak tidak bosan menunggu.

  1. Berikan reward di saat yang tepat

Orang tua biasanya akan cepat-cepat memberikan sesuatu yang anak inginkan hanya karena tidak ingin mendengar ia merajuk atau menangis. Jika Anda merasa salah satunya, mari coba kurangi kebiasaan tersebut, ya. Menurut konsep Law of Effectdari Thorndike, perilaku yang diberi hadiah akan terus berulang. Bila anak menangis karena tidak sabar menunggu dan kemudian Anda memberikan gadget dengan harapan dia akan segera tenang, di lain waktu anak akan mengingatnya sebagai cara meminta gadget.

  1. Bila anak tidak sabar, biarkan anak menangis sebentar lalu alihkan perhatian

Tidak apa-apa untuk membiarkan anak menangis sebentar. Ajak mereka mengkomunikasikan emosi negatif yang dirasakan. Tanyakan pada anak mengapa ia marah.Setelah Anda jelaskan pula mengapa Anda melarangnya, berikan suatu pengalih perhatian seperti bermain, mewarnai gambar, dan lain sebagainya. Kelak anak belajar bahwa bersama orangtuanya, ia akan merasa tenang ketika menghadapi masalah.

Mengontrol kesabaran pada anak memang tidak mudah, oleh karena itu butuh orang tua yang hebat dan juga memiliki kesabaran untuk bisa mengajarkan kesabaran pula pada anaknya. Jika orang tua berhasil mengajarkan kesabaran pada anaknya, anak Indonesia pasti jadi generasi unggul yang bukan hanya sabar dalam mencapai tujuan tapi juga bebas dari stres. Yuk, mulai menjadi orang tua yang unggul dalam mendidik anak yang bebas dari stres!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *