Pernahkah Anda mengalami, anak yang selama ini baik tiba-tiba terlihat berperilaku nakal? Anda mungkin kesal karena sikapnya, namun sebaiknya pahami dulu alasan di balik perilaku anak yang terlihat nakal tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa anak baik terlihat nakal. Biasanya ini disebabkan oleh kondisi psikologis anak yang belum stabil serta kemampuan anak dalam mengendalikan emosi masih belum sematang dewasa.
Berikut ini 5 alasan anak berperilaku nakal.
1. Tidak bisa mengendalikan impuls
Orangtua seringkali beranggapan bahwa anak-anak bisa melakukan hal-hal yang belum mampu dicapai oleh anak seusianya. Sedangkan ada beberapa anak dengan area otak yang berperan pada fungsi pengendalian diri, masih belum matang saat ia lahir. Kematangan area tersebut baru terjadi setelah akhir masa dewasa muda (sekitar usia 20 tahunan).
Oleh karena itu, kemampuan mengendalikan diri berkembang melalui proses yang panjang dan perlahan. Memahami fakta ini, bisa membantu orangtua untuk mampu bersikap lebih baik saat menghadapi perilaku anak yang terlihat nakal.
2. Stimulasi berlebihan
Jadwal harian yang terlalu sibuk, stimulasi berlebih, serta kelelahan bisa memicu perilaku anak yang terlihat hiperaktif atau nakal.
Perilaku anak akan berkembang lebih baik, saat dia memiliki waktu lebih banyak untuk bermain, waktu tenang, dan waktu istirahat.
3. Kelelahan luar biasa atau marah karena lapar
Orang dewasa bisa mengalami emosi yang meledak karena sangat lapar, atau karena kurang tidur. Hal ini juga memengaruhi perilaku anak berkali-kali lipat. Kemampuan anak mengatur emosi dan perilakunya menurun saat mereka kelelahan.
Anak-anak tidak selalu bisa berkomunikasi dengan orang lain tentang perasaannya, atau membantu dirinya sendiri untuk mengatur emosi menjadi lebih baik. Karena itu, terkadang ia akan berteriak atau menangis, atau malah mengamuk.
4. Ekspresi dari perasaan berat yang dialami
Orang dewasa telah belajar untuk menyembunyikan emosi, atau menaklukkan emosi negatif yang dia alami. Akan tetapi, anak-anak belum bisa melakukannya.
Janet Lansburry, seorang pengajar anak-anak usia dini menyarankan, “Jika anak-anak menunjukkan perasaannya yang kuat melalui teriakan, jeritan, atau menangis. Jangan menghukum mereka, justru biarkan ia mengeluarkan semua emosi kuat tersebut.”
5. Kebutuhan untuk berkembang dan bergerak
Anak-anak memiliki kebutuhan untuk banyak bergerak. Sehingga ia sering terlihat berlarian kesana kemari, atau tidak bisa diam. Mereka juga sangat membutuhkan waktu bermain di luar rumah yang menuntut aktivitas fisik.
Saat anak menunjukkan perilaku yang sangat aktif dan energik, jangan memarahinya. Justru orangtua harus mengakomodasi kebutuhannya tersebut dengan mengajaknya ke taman bermain untuk menyalurkan energinya.
Itulah alasan-alasan di balik perilaku nakal anak yang selama ini sering disalahpahami oleh orangtua. Semoga bisa membantu Anda lebih memahami perilaku anak, dan menghadapinya dengan cara yang lebih baik.